Islam,
Kemodernan, dan Keindonesiaan ini—di tengah berbagai pembahasan atas
tokoh ini—adalah buku pertama yang menampilkan secara lengkap
pikiran-pikiran “tangan pertama” Nurcholish Madjid, lewat
tulisan-tulisannya sendiri mengenai soal-soal di atas. Meliputi rentang
waktu tak kurang dari dua dasawarsa, antologi ini memuat pula
pikiran-pikirannya tentang sekularisasi, plus tinjauan-tinjauan
kembalinya atas “heboh intelektual” yang disulutnya itu—tak kurang dari
lima belas tahun setelah itu.
“Setiap
pembaru, di mana pun di muka bumi ini, hampir pasti selalu dilawan,
dicaci-maki, dan dimusuhi, tetapi ajaibnya diam-diam diikuti. Ini juga
berlaku atas cendekiawan Indonesia Nurcholish Madjid yang telah bekerja
keras untuk mengawinkan keislaman dan keindonesiaan, sebuah sumbangan
berharga tinggi telah diberikannya kepada bangsa ini.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar