Sebuah
Negara yang mengklaim
dirinya penuh ramah-tamah dan berbudi pekerti luhur, nyatanya bias berubah
menjadi monster-monster
maut pembawa petaka. Dengan
kuasa Allah-lah kejahatan kemanusiaan yang lama terpendam akhirnya terkuak
juga. Dengan jatuhnya
Soeharto dari kursi kekuasaan yang sudah dinikmatinya selama 32 tahun, maka sedikit demi sedikit segala kepalsuan
dan kebohongan yang selama ini ditutupinya tercium juga. DOM di Aceh adalah salah satu kreasi dari
hasil kerja kolektif antara kesewenang-wenangan penguasa dengan pengkhianatan dari segelintir
kaum pengkhianat Aceh sendiri, sehingga ribuan nyawa Muslim Aceh ‘terpaksa’ atau ‘dipaksa’
menjadi syuhada. Tidak hanya di Aceh, nyawa-nyawa umat Islam di bumi kita ini, yang justru mayoritas
Muslim, memang di hargai terlalu murah. Aceh punya ‘teman’ senasib seperti di Tanjung Priok,
Lampung, Haur Koneng, Sampang dan sebagainya. Semua hanya diperlukan sebagai tumbal
kesewenangan para penguasa yang haus darah. Ironisnya jika yang menjadi korban ummat Islam justru media massa
yang berat mengungkapkannya. Bahkan LSM-LSM yang amat rajin bernyanyi, seolah-olah ikut membisu. Sungguh,
suatu ketidakadilan yang kasat mata. Buku
edisi revisi ini, dibuat untuk melengkapi dan menyempurnakan kekurangan dan kesalahan yang ada pada cetakan
pertama. Insya Allah pembaca akan dipuaskan dengan gaya penuturan yang memuaskan dahaga kita
dari kerja para penulis ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar